Review: Melihat Fenomena Hikonka di Dalam Drama Kekkon Shinai

Minna-san Konnichiwa!

Di post sebelumnya Max-kun udah bahas sedikit mengenai arti pernikahan di Jepang, ya Minna-san. Max-kun juga sempat menyinggung sedikit tentang fenomena di Jepang yang saat ini sedang marak dibicarakan nih, yaitu fenomena dimana pernikahan merupakan kegiatan yang minim dilakukan oleh masyarakat Jepang dengan berbagai alasan tertentu. Fenomena ini dikenal juga dengan sebutan "Hikonka" yang berarti banyaknya orang yang belum menikah atau tidak menikah. 

Nah, gimana, Minna-san? pada tertarik untuk tau lebih lanjut ga?:D

HEHE 


Sebelum kita bahas lebih dalam, Max-kun bakal ngasih Minna-san sedikit review tentang Drama serial Jepang yang berjudul "Kekkon Shinai". Kalau di terjemahkan dalam bahasa Inggris judulnya menjadi "Unmarried", atau ada juga yang menerjemahkannya menjadi "Wonderful Single Life". 





Wah.. kalau diliat dari judulnya aja udah terlihat jelas ya, Minna-san. Iya, Max-kun ingin memberikan review tentang Drama Serial ini karena kita dapat melihat fenomena hikonka di dalam drama “Kekkon Shinai” (2012) yang disutradarai oleh Yusuke Ishii dan Ryo Tanaka. 


Yuk mari kita simak!


Jadi drama ini mengisahkan tentang kehidupan 3 orang yang hidup dan bekerja di kota Yokohama. Tanaka Chiharu (Kanno Miho) berumur 34 tahun, seorang karyawan kontrak di sebuah biro travel, masih satu rumah dengan orangtuanya, dan belum menikah


Kirishima Haruko (Amami Yuki), berumur 44 tahun, seorang karyawan tetap di biro desain taman, tinggal sendirian di sebuah apartemen yang cukup besar, dan belum menikah

Terakhir, Kudo Junpei (Tamaki Hiroshi), berumur 32 tahun, karyawan part-timer di sebuah toko bunga, hidup sendirian, dan belum menikah:) 

Nah, Minna-san, pertanyaannya adalah.. Mengapa mereka tidak menikah?


Tanaka Chiharu. Ingin segera menikah, tapi belum menemukan calon suami yang tepat. Chiharu mempunyai sifat yang tidak percaya diri dan plin plan. Diumurnya yang sudah 34 tahun, Chiharu merasa tidak percaya diri atau lebih tepatnya tidak mempunyai keyakinan untuk merasakan jatuh cinta lagi. Sedangkan sifat plin plan Chiharu bisa kita lihat dari pemikiran Chiharu tentang pernikahan. Pada awalnya Chiharu ingin sekali menikah, mengikuti omiai pun pernah dia lakukan. Namun diakhir cerita Chiharu merasa bahwa menikah bukanlah tujuan utama dari sebuah kehidupan.


Kirishima Haruko. Sejak lama Haruko memutuskan untuk tidak menikah. Haruko merasa bahwa pernikahan bukanlah sesuatu yang penting karena Haruko sangat mencintai pekerjaannya. Bahkan dia menganggap bahwa pekerjaannya adalah pasangan terbaik untuk dirinya karena pekerjaannya tidak mungkin mengkhianatinya.


Kudo Junpei. Memilih bekerja di toko bunga, karena dia menyukai bunga dan bahasa yang dikatakan oleh bunga. Sebenarnya Junpei adalah pelukis, tapi entah kenapa sudah lama dia tidak melukis lagi. Adik kelasnya yang bernama Kono Mizuki masih rajin menyemangati Junpei untuk melukis. Mizuki menyukai Junpei dari jaman kuliah, tapi perasaannya tak terbalaskan. Junpei memilih untuk tidak ingin memiliki hubungan karena selalu menganggap dirinya tidak pantas untuk menikah.


"今やっと 少し自分の生き方が 見えてきて。そしたら,結婚って ホントにす全てじ ゃないんだなって。"

"Sekarang akhirnya, hidupku mulai terlihat. Dan kemudian aku pikir pernikahan benar-benar bukanlah segalanya."


Itu dia sekilas sinopsis dan sedikit cuplikan qoutes yang di ambil dari Drama "Kekkon Shinai". Max-kun tidak ingin menceritakannya lebih dalam lagi karena tidak ingin memberikan spoiler kepada Minna-san, tetapi Max-kun dapat memberikan kesimpulan intinya 3 tokoh diatas tadi berasal dari kehidupan yang berbeda-beda, tetapi mereka bertiga memiliki kesamaan yaitu sama-sama belum menikah dan memutuskan untuk tidak menikah dengan alasan yang beragam.


Nah, fenomena hikonka yang tercermin dalam drama “Kekkon Shinai” ini membuat topik ini menjadi menarik untuk diteliti lebih jauh ya Minna-san. Sebenarnya apa sih yang menjadi penyebab hikonka pada wanita Jepang dalam drama “Kekkon Shinai”? 


Berdasarkan Drama diatas, Max-kun dapat menyimpulkan adanya beberapa penyebab hikonka (tidak menikah) pada wanita Jepang, yaitu: 


Pertama adalah karena ingin menikah berdasarkan cinta, mereka tidak ingin menikah dengan mengikuti perjodohan (omiai) tetapi ingin menikah berdasarkan cinta (ren’ai). 


Kedua adalah karena terlalu mencintai pekerjaan, mereka hanya memikirkan pekerjaan  dan tidak ingin kehidupan karirnya berubah setelah menikah nanti. 


Ketiga adalah karena tidak membutuhkan pernikahan, mereka merasa bahwa mereka bisa hidup sendiri dan mereka tidak menyesali pilihan tersebut. 

Keempat adalah karena tidak ingin terbelenggu urusan rumah tangga, misalnya mengurus anak dan suami, mengurus pekerjaan rumah. 

Kira-kira itulah penjelasan singkat dari Max-kun tentang fenomena Hikonka yang diliat dari Drama Serial "Kekkon Shinai", Kalau Minna-san ada waktu dan tertarik dengan Drama Jepang, lebih baik Minna-san langsung menontonnya sendiri karena perjalanan kisah dari drama ini juga menarik dan sangat membuka pikiran kita mengenai salah satu fenomena yang ada di Jepang saat ini. 


Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di konten selanjutnya! :)

Comments

  1. but then who knows? mungkin suatu saat nanti pandangan seperti itu akan berubah

    ReplyDelete
  2. Wah sungguh menarik, semoga kita bisa banyak belajar dari sini

    ReplyDelete
  3. Wah, Jepang kreatif banget, bikin drama dari fenomena negara mereka. Kalau di Indo kira-kira ada, gak, ya, film yang serupa permasalahannya sama Kekkon Shinai?

    ReplyDelete
  4. Artikel yang menarik dan informatif sekali mek kun

    ReplyDelete
  5. Tidak menyangka hal-hal seperti ini terjadi pada Jepang. Menarik!

    ReplyDelete
  6. hm, bisa dicontoh Indonesia nih. dibanding suapin anak muda nya sama film cinta-cintaan :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts